Pasca pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) III di Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Agam telah mengundangkan Peraturan Bupati Agam Nomor 37 Tahun 2020 tentang Tatanan Normal Baru Produktif Dan Aman Corona Virus Disease  2019 di Kabupaten Agam. Peraturan Bupati ini lahir sebagai bentuk manifestasi kesiapan Kabupaten Agam melangkah pada Fase New Normal pada semua sektor. Perbup ini telah siap untuk disosialisasikan kepada masyarakat dan secara teknis segera dielaborasi dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) di tingkat OPD masing-masing dalam waktu yang relatif singkat.    

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Agam segera menindaklanjuti Perbup Nomor 37 Tahun 2020 ini dengan melahirkan SOP di sektor pariwisata. Hari Senin (8/6/2020) telah dilaksanakan sosialisasi Tahap I terhadap Perbup Nomor 37 Tahun 2020 dan SOP sektor pariwisata kepada pelaku wisata yang berada di wilayah Agam Bagian Barat di Aula Utama Kantor Bupati Agam, sedangkan sosialisasi tahap II dilaksanakan pada hari ini Selasa (9/6/2020) di Aula Pertemuan Kantor Camat Banuhampu yang dihadiri oleh pelaku usaha pariwisata di wilayah Agam Bagian Timur. Pelaku pariwisata yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari pemilik akomodasi (hotel dan homestay), pengelola objek wisata dan pengusaha restoran atau rumah makan.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam Syatria, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini adalah bentuk keseriusan sektor pariwisata Kabupaten Agam dalam menghadapi tatanan baru ini. Sosialisasi adalah salah satu kegiatan yang dipandang sebagai upaya menyatukan persepsi dari sudut pandang kesehatan dalam berkegiatan wisata. Pengelola sehat, pengunjung sehat dan sanitasi lingkungan sehat. Maka “sehat” menjadi prinsip dasar mengelola kegiatan kepariwisataan. Supaya lebih mendasar maka kita bantu buatkan SOP untuk dipedomani secara bersama.

Syatria juga menambahkan bahwa prinsip-prinsip kesehatan ini juga akan disampaikan secara marathon dengan bahasa yang sedapat mungkin bisa dimengerti dengan baik oleh masyarakat, seperti jaga jarak, cuci tangan dan pakai masker. Sebab ada yang beranggapan bahwa “New Normal” adalah kembali kepada kondisi seperti sebelumnya. Untuk itu kita berharap semua elemen pemerintahan dari setiap tingkatan mampu menjadi “Speaker” menjelaskan protokol kesehatan ini kepada masyarakat.

Senada dengan itu Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Yosefriawan, saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa New Normal ini adalah upaya untuk menjaga performa wilayah ditinjau dari aspek kesehatan, sosial dan ekonomi. Kesehatan diri sangat penting untuk menjaga hubungan antar sesama (interaksi) dan menjaga masyarakat agar tetap produktif di tengah pandemi, dengan sendirinya ekonomi khususnya sektor ril akan tumbuh, didalamnya juga termasuk kontribusi sektor pariwisata. Kinerja ekonomi akan pulih, disitu akan terlihat performa handal sebuah wilayah dalam situasi saat ini. Kita tidak tahu kapan wabah ini akan berakhir, namun kita bisa tetap membangun optimisme disetiap aktifitas kehidupan dengan mempedomani protokol kesehatan yang kita sepakati. 

Tampak peserta sangat antusias mengikuti sosialisasi, mereka menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Agam atas diselenggarakannya acara tersebut. Beberapa pertanyaan dan saran telah disampaikan sebagai bentuk optimisme mereka menghadapi New Normal ini. Hadir juga dalam sosialisasi OPD terkait, diantaranya unsur Pol PP dan Damkar, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Bagian Hukum, TNI dan Polri.